Beragampengetahuan.com – Di Indonesia, sapi merupakan hewan ternak dengan konsumsi daging kedua setelah ayam. Apalagi mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, sehingga permintaan daging sapi sangat tinggi menjelang hari raya Idul Adha. Berbicara tentang sapi, tahukah Anda bahwa ada banyak jenis sapi dari berbagai belahan dunia yang memiliki kelebihan, kekurangan, dan karakteristiknya masing-masing. Di antara sekian banyak jenis ternak, berikut kami berikan ulasan tentang jenis-jenis sapi yang paling umum di Indonesia.
Sapi adalah hewan ternak yang paling banyak dijumpai karena manfaatnya yang sangat beragam bagi manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, Anda sering mengonsumsi berbagai jenis produk yang berasal dari sapi, baik daging maupun produk susu. Meskipun sapi terlihat mirip satu sama lain, ada beberapa jenis ternak di Indonesia yang harus Anda ketahui.
Contents
Berikut Jenis-Jenis Sapi Di Indonesia
Pada dasarnya jenis sapi didunia memiliki berbagai macam golongan, dan sebagian besar sudah di berevolusi di indonesia dan sudah berkembang biak dengan pesat di negara ini. Kali ini kita akan mengulas sapi apa saja yang sudah berkembang dan menjadi sebagian mata pencaharian msayarakat Indonesia dengan menjadi peternak.
Sapi Bali
Seperti namanya, sapi bali ini berasal dari pulau bali dan merupakan 100% sapi asli yang asli Indonesia karena tidak ada percampuran genetik di dalam tubuhnya. Padahal, sapi Bali adalah sapi liar Banteng (Bos Sondaicus)/Jawa yang dijinakkan dan berevolusi menjadi lebih kecil dari banteng. Berat mereka berkisar dari 250 kg hingga 400 kg. Dan sebagai catatan, jantan memiliki berat 450 kg, atau sekitar setengah berat banteng standar yang pernah tercatat. Sedangkan sapi bali dewasa bisa mencapai tinggi 130 cm.
Sapi bali dibedakan dengan memiliki bagian tubuh tertentu yang berwarna putih. Terutama pada keempat kaki mulai dari lutut hingga ujung kaki, pada bibir bawah, tepi daun telinga dan bagian dalam daun telinga. Mengingat sapi Bali merupakan keturunan dari sapi liar, maka kekuatan dan daya tahannya sangat besar. Oleh karena itu selain diambil dagingnya , sapi Bali juga digunakan sebagai sapi pekerja.
Sapi Madura
Sapi Madura merupakan sapi persilangan dari sapi Bos Indicus (Zebu) dengan sapi Bos Sondaicus (lembu). Sebagai salah satu jenis sapi yang banyak dijumpai pada saat Idul Adha, jenis sapi ini berukuran relatif kecil dibandingkan dengan jenis sapi lainnya. Pertumbuhan berat badan 0,5 – 0,8 kg/hari dengan berat maksimal hanya 350 kg dengan tinggi rata-rata 118 cm.
Ciri khas sapi Madura adalah sapi jantan memiliki punuk sedikit sedangkan sapi betina tidak memiliki punuk. Baik jantan ataupun betina memiliki warna merah bata di hampir semua bagian tubuhnya. Sama seperti sapi Bali, sapi Madura juga merupakan sapi pekerja. Selain sebagai hewan ternak, sapi Madura juga digunakan sebagai hewan pekerja/penolong petani dalam membajak sawah. Secara khusus, sapi Madura ini sering ditampilkan pada acara adat di pulau Madura yaitu karapan sapi.
Sapi Aceh
Sapi Aceh hampir mirip dengan sapi Madura yang merupakan hasil persilangan antara Bos sondecus (lembu) dan zebo (sapi punuk) tetapi sapi Aceh memiliki kulit yang lebih longgar. Selain itu, sapi Aceh memiliki warna yang berbeda beda atau tidak seragam. Hampir di seluruh wilayah Provinsi Aceh dapat dijumpai sapi Aceh dengan berbagai warna. Dari merah bata, hitam belang putih, merah bata belang putih, perut abu-abu hitam, kuning zaitun, bahkan ada sapi Aceh putih dan hitam.
Sapi Aceh dikenal sebagai sapi dan pekerja yang memiliki daya tahan tubuh yang cukup kuat karena mampu bertahan hidup di cuaca panas. Hebatnya lagi, sapi Aceh bisa terus berkembang biak dengan baik meski kualitas pakan ternak yang diberikan buruk.
Sapi Sumbawa
Sapi Sumbawa masih termasuk dalam keluarga sapi lokal Indonesia, dan merupakan sapi dengan sebaran geografis asli di Provinsi Nusa Tenggara Barat, khususnya di pulau Sumbawa. Bentuk dan ukuran sapi Sumbawa sedang sampai besar, cembung dan lembek. Berat sapi jantan berkisar antara 350 kg hingga 450 kg sedangkan sapi betina berkisar antara 200 kg hingga 350 kg.
Ciri lain dari sapi Sumbawa jantan adalah tubuhnya berwarna putih keabu-abuan. Sedangkan sapi betina berwarna putih dan memiliki tanduk yang lebih panjang dari pada sapi jantan. Baik sapi Sumbawa jantan maupun betina memiliki telinga sedang yang mengarah ke samping dan tidak menjuntai.
Sapi Ongole
Sapi Ongole berasal dari India dan termasuk dalam kelompok sapi zebu atau sapi punuk. Sapi jenis ini dikembangbiakkan dan dikembangkan secara besar-besaran di Pulau Sumba. Makanya banyak orang menyebutnya SO (Sumba Ongole). Ciri-ciri fisiknya adalah putih, memiliki punuk besar dan kulit terlipat dan lembek terletak di bagian bawah leher dan perut.
jenis-jenis sapi Ongole dapat mencapai tinggi 160 cm dan berat mencapai 850 kg. Selain ukuran tubuhnya yang besar, kekuatan sapi Ongole juga sangat kuat. Sehingga sering digunakan untuk membantu membajak sawah dan mengangkat beban berat.
Sapi Persilangan Ongole (PO)
Sapi peranakan atau lebih dikenal dengan sapi PO adalah sapi hasil persilangan antara sapi Sumba Ongol (SO) jantan dengan sapi Jawa betina. Sapi ini termasuk jenis sapi dan pekerja yang baik. Sifat Fisik Memiliki kekuatan yang kuat dan ukuran tubuh yang besar, cembung, bertanduk, longgar dengan bentuk melengkung. Dari segi warna, sapi PO berwarna putih dengan lutut berwarna hitam, terutama pada pejantan. Sedangkan dari segi kualitas Berat maksimum sapi Peranakan Ongole adalah 600 kg untuk jantan dewasa dan 400 kg untuk betina.
Sapi Brahman
Jenis sapi di Indonesia yang disebut Brahman ini termasuk sapi zebu (punuk) yang berasal dari India dan banyak dikembangkan di Amerika. Yang membedakan sapi ini adalah memiliki punuk yang agak besar, tanpa tanduk, kulit kendur, memiliki lipatan di bawah leher hingga perut, dan telinga panjang dalam posisi menggantung.
Dapat dikatakan bahwa pertumbuhan bobot badan sapi Brahman tergolong pesat, yaitu sekitar 0,8 kg/hari. Bobotnya bisa mencapai 800 kg dengan tinggi 121-128 cm untuk pejantan dewasa. Sedangkan tinggi rata-rata sapi betina antara 116-123 cm dan berat sekitar 500 kg. Sapi brahman diklaim lebih baik kualitasnya dibandingkan sapi domestik dan sapi tropis lainnya.
Sapi Limosin
Sapi asal Perancis ini merupakan sapi impor yang banyak diminati di Indonesia dan menjadi model hewan kurban karena badannya yang besar dan ukurannya yang panjang, sehingga pasti banyak dagingnya. Bahkan, pertumbuhan bobot badan lebih cepat dibandingkan dengan jenis ternak lainnya, yaitu sekitar 1,1 kg/hari. Jadi proses penggemukan sapi limusin agak singkat.
Dengan perawatan yang baik dan pemberian pakan yang efektif, sapi limusin betina dapat memiliki berat hingga 650 kg. Sedangkan bobot sapi jantan mencapai 1,1 ton dengan tinggi 160 cm. Ciri lain dari sapi limusin ini adalah memiliki tanduk, berwarna merah keemasan atau coklat tua dengan beberapa bagian berwarna putih seperti lutut di bawah dan di sekitar mata.
Baca juga : Penyakit mulut dan kuku pada sapi
Sapi Simental
Hampir seperti limusin, sapi Simmental atau orang Jawa yang sering disebut sapi logam, ini juga salah satu sapi kurban saat hari raya Idul Adha di Indonesia. Namun, sapi yang berasal dari Swiss ini tidak hanya digunakan dalam industri sapi/sapi. Tapi itu sering digunakan sebagai sapi perah pula. Laju pertumbuhan bobot sapi Simmental sangat cepat dengan daging dan susu rendah lemak yang sangat istimewa. Berat rata-rata 700-800 kg bahkan bisa mencapai berat 1,3 ton dengan tinggi 170 cm. Secara penampilan, tubuh sapi Simmental memiliki warna bulu coklat kemerahan. Pada lutut ke bawah, wajah dan ekornya berwarna putih.
Sapi Angus
Sapi Angus merupakan salah satu jenis sapi potong yang berasal dari benua Eropa, khususnya Inggris dan Skotlandia. Warnanya hitam, cenderung pendek, tidak bertanduk, punggung lurus, badan lebar dan besar, padat dengan urat yang sangat baik. Berat sapi Angus betina dewasa bisa mencapai 700 kg sedangkan jantan dewasa 900 kg.
Sapi Angus sangat digemari selain kualitas dagingnya, tetapi juga karena dapat beradaptasi dengan segala kondisi cuaca dan dengan kualitas pakan yang rendah. Selain itu, sapi Angus juga sering digunakan untuk breding dan kawin silang untuk mendapatkan sapi potong yang berkualitas.
Baca juga : Ciri Sapi Bunting
Sapi brangus
sapi Brangus adalah jenis sapi hasil persilangan antara sapi Brahman betina dan sapi Angus jantan. Ciri fisik yang paling membedakan sapi ini adalah warna hitam legam pada kulitnya. Selain itu, ukurannya juga cukup besar dengan punggung lurus dan tanpa tanduk.
Demikian ulasan beberapa jenis-jenis sapi yang ada di Indonesia. Semoga bermanfaat dan berguna bagi anda yang ingin beternak, para pencari sapi dan konsumen daging sapi dalam mempelajari dan memilih jenis ternak yang tepat untuk dibudidayakan atau dikonsumsi.