inflation

Inflasi – Definisi, Penyebab serta Cara Mengatasinya

Istilah inflasi tengah menjadi sorotan di masyarakat Indonesia. Pasalnya, lonjakan inflasi terjadi di banyak negara bagus maju ataupun berkembang pada bulan-bulan ini. Pun, inflasi Amerika Serikat (AS) tembus 9,1 persen. Tingkat inflasi di negara Adikuasa itu melampaui ekspektasi para ekonom dan tercatat sebagai negara yang tertinggi inflasi dalam 41 tahun terakhir.

Di dalam negeri sendiri, Badan Sentra Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 4,35 persen pada Juni 2022 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Inflasi tahunan yang berada di atas 4 persen ini yakni yang tertinggi sejak 2017 lalu.

Penyebabnya tidak lain yakni perang Rusia dan Ukraina. Ketegangan antar dua negara ini menyebabkan lonjakan harga bermacam komoditas dunia terlebih minyak dan pangan.

Contents

Apa sebenarnya definisi dari inflasi?

Menurut Bank Indonesia (BI), inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara awam dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yaitu kemerosotan nilai uang kertas imbas banyaknya sirkulasi uang kertas dan kenaikan harga barang.

Sebuah negara dapat mempunyai masalah ini jika kenaikan harga barang terjadi secara meluas pengaruh kenaikan suatu barang yang memengaruhi barang lain. Sementara kenaikan harga satu atau dua barang tak dapat disebut inflasi.

Garis besar dari pengertian ini adalah inflasi terjadi karena kenaikan harga barang dan jasa secara meluas yang tetap dalam waktu cukup panjang sehingga mengacaukan perputaran keuangan serta menyebabkan terjadinya penurunan nilai mata uang.

Selanjutnya, apakah penyebab inflasi?

Kondisi umum, inflasi disebabkan oleh ketidakseimbangan permintaan dan penawaran barang atau jasa, sirkulasi uang, serta tarif produksi. Tarif ekonomi negara yang menjadi mitra dagang ikut berdampak terhadap terjadinya masalah ini.

1. Tingginya permintaan pasar
Meningkatnya permintaan pasar dalam negeri kepada suatu tipe barang atau jasa tertentu dalam jumlah besar namun tak diimbangi dengan pasokan barang yang memadai atau terjadi kelangkaan barang di pasaran.

2. Biaya produksi tinggi
Biaya produksi yang tiba-tiba naik biasanya disebabkan oleh stok bahan baku yang langka di pasaran. Sementara di waktu yang sama, permintaan akan barang tersebut benar-benar tinggi. Harga bahan baku akan menjadi mahal dan tarif produksi seharusnya dinaikkan. Imbasnya, harga jual barang menjadi mahal.

Peredaran lain kecuali kelangkaan bahan baku di pasaran yang menjadi penyebab inflasi yaitu naiknya harga bahan bakar dan upah buruh. Dalam situasi tertentu, unsur-elemen tersebut dapat saja naik secara bersamaan.

3. Sistem uang
Banyaknya peredaran uang di masyarakat juga sangat berimbas pada kenaikan harga barang di pasaran. Diinformasikan ini disebabkan sebab pasokan barang yang beredar di pasaran dalam keadaan stagnan, sementara uang yang beredar di masyarakat jumlahnya lebih banyak.

Berikut Cara Mengatasinya

Pemerintah bisa menekan laju dari inflasi dengan melakukan beberapa metode. Selain dari bermacam sumber, berikut ini 3 cara untuk menyelesaikan masalah ini dengan penjelasannya.

1. Kebijakan Fiskal
Sistem pertama yang seharusnya pemerintah lakukan adalah kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal ini sendiri berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Salah satu kebijakan fiskal ini antara lain dengan meningkatkan tarif pajak, mengurangi pengeluaran dari pemerintah, dan menjalankan pinjaman.

2. Kebijakan Moneter
Cara yang kedua ini menjadi salah satu dari cara menuntaskan inflasi yang bisa pemerintah lakukan. Kebijakan moneter atau kebijakan keuangan dapat terlaksana dengan menambah ataupun mengurangi jumlah uang yang beredar. Ini mungkin untuk menjaga kestabilan moneter dengan tujuan bisa meningkatkan kesejahteraan dari masyarakat suatu negara.

Kebijakan moneter lainnya yakni dengan melaksanakan kebijakan operasi pasar terbuka. Kebijakan ini dapat di laksanakan dengan metode membatasi jumlah uang beredar.

3. Kebijakan Non-fiskal dan Non-moneter
mengaplikasikan kebijakan fiskal dan juga kebijakan moneter, pemerintah juga dapat mengaplikasikan kebijakan non fiskal dan juga non moneter. Kebijakan nonfiskal dan nonmoneter ini bisa pemerintah lakukan dengan beberapa cara.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *