4-fakta-tentang-badak-jawa-yang-wajib-kamu-ketahui

4 Fakta Tentang Badak Jawa yang Wajib Kamu Ketahui!

Spesies badak diyakini telah ada di muka bumi semenjak jaman tertier (65 juta tahun yang lalu), satu masa dengan dinosaurus yang sudah punah, Pada masa itu, diperkirakan terdapat 30 ragam badak di dunia. Saat ini cuma tersisa lima spesies badak saja, dengan dua diantaranya terdapat di Indonesia merupakan badak sumatera dan badak jawa yang sama-sama terancam kepunahan.

Badak jawa (Rhinoceros sondaicus) adalah spesies badak yang paling langka diantara lima spesies badak yang ada di dunia dan masuk dalam Daftar Merah Badan Konservasi Dunia IUCN, yakni dikategorikan benar-benar terancam atau ”satu tingkat saja dibawah kepunahan.”

Badak jawa secara tata tertib adalah satwa yang dilindungi di Indonesia. Pada tahun 1910 binatang ini sebagai satwa liar secara legal telah dilindungi Undang-Undang oleh Pemerintah Hindia Belanda, sehingga pada tahun 1921 berdasarkan anjuran dari The Netherlands Indies Society for Protection of Nature, pemerintah Belanda menyatakan habitat badak di Ujung Kulon sebagai wilayah Cagar Alam.

Berikut kami memberi tahu fakta unik dan menarik tentang badak jawa dan lingkungan tempat hidupnya:

Contents

1. Dahulu Tersebar di Wilayah yang Luas

Nama ilmiah hewan ini yaitu Rhinoceros sondaicus; dari bahasa Yunani “rhino”, yang berarti “hidung” dan “ceros” atau “cula”. Sedangkan istilah Sondaicus ini berasal dari kata “Sunda,” yakni wilayah Jawa bagian barat. Juga mengindikasikan rangkaian kepulauan Sunda Besar yang meliputi wilayah kepulauan Indonesia di komponen barat seperti Sumatera, Kalimantan, Jawa sampai kepulauan Sunda Kecil ialah Nusa Tenggara.

Di masa lalu, badak jawa banyak tersebar di Asia Tenggara, Sumatera hingga ke Jawa. Badak terakhir yang ada di luar kawasan TNUK di Jawa di tembak mati oleh pemburu di Tasikmalaya pada tahun 1934. Ketika ini spesimennya dapat dipandang di Museum Zoologi Bogor. Inilah satu-satunya spesimen utuh badak jawa yang dapat pengunjung amati.

2. Kulit Tebal dan Cula Badak

Kulit binatang ini mempunyai semacam lipatan sehingga terlihat seperti menerapkan penangkis baja. Memiliki fisik mirip dengan badak india tetapi lebih kecil dengan jumlah lipatan di tubuh dan kepalanya lebih sedikit. Bibir atas lebih kelihatan sehingga bisa untuk meraih makanan dan memasukannya ke dalam mulut. Badak termasuk macam pemalu dan soliter (penyendiri).

Badak jawa memiliki satu cula (spesies lain mempunyai dua cula). Culanya ialah cula terkecil dari segala badak, panjangnya antara 20 cm sampai 27 cm. Hewan ini sebenarnya jarang menggunakan culanya untuk beradu, tapi menggunakannya untuk memindahkan lumpur di kubangan, atau untuk menarik tanaman agar dapat di makan dan membuka jalan rintisan melalui vegetasi tebal.

3. Badak ialah Makhluk Herbivor

Badak jawa dewasa mempunyai bobot 900 – 2300 kg, dan makanannya di perkirakan 50 kg per hari! Binatang ini merupakan hewan herbivora dan makan berjenis-jenis-variasi spesies tumbuhan, terutamanya tunas, ranting, daun-daunan muda dan buah yang jatuh. Kebanyakan tumbuhan di sukai oleh spesies ini tumbuh di tempat yang terkena cahaya matahari. Persoalan terbesar yang ada di Ujung Kulon, beberapa pakan badak serupa dengan banteng (Bos javanicus) yang menyebabkan mereka seharusnya bersaing mendapatkan makanan.

4. Tak Memiliki Predator

Selain pemburu, karenanya secara alami badak jawa tak memiliki predator. Badak jawa dewasa tidak mempunyai binatang pemangsa sebagai musuh. Hewan ini biasanya menghindari manusia, tapi dapat balik menyerang sekiranya merasa terganggu. Karena sifatnya yang soliter hidup di hutan tropis yang lebat dan kelangkaannya, penelitian tentang satwa ini masih minim daripada dengan satwa lain.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *